BLANTERVIO104

Kaderisasi Banser dan Spirit Santri Jadi Sorotan Konfercab Ansor Sumenep

Kaderisasi Banser dan Spirit Santri Jadi Sorotan Konfercab Ansor Sumenep
2024-10-20

ANSORGRATI: Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Ansor Jawa Timur, Musaffa Safril menyampaikan beberapa pesan strategis terkait dengan sejarah, kaderisasi, dan semangat perjuangan Ansor, itulah yang disampaikannya pada sambutan saat membuka Konferensi Cabang (Konfercab) X Gerakan Pemuda Ansor Sumenep 2024 resmi dibuka di Aula Pondok Pesantren Al-Amin Putri, Prenduan, Sumenep. Acara ini dihadiri oleh para kader Ansor dan Banser, serta sejumlah kiai dan tokoh masyarakat dari berbagai daerah di Sumenep. Minggu (20/10). 

Musaffa mengingatkan pentingnya peran Sumenep dalam sejarah Nusantara. "Sumenep adalah pusat peradaban Nusantara di masa lampau. Lahirnya Majapahit sebagai kerajaan besar dan berpengaruh di Nusantara tidak lepas dari campur tangan Aria Wiraraja, tokoh penting yang berasal dari Sumenep. Hal ini harus menjadi motivasi bagi anak muda Sumenep untuk terus berperan aktif dalam membangun bangsa dan agama," ujar Musaffa. 

Selain itu, Ia juga menyoroti momen pelaksanaan Konfercab yang berlangsung dua hari menjelang peringatan Hari Santri Nasional (HSN). 

"Pelaksanaan Konfercab ini, yang digelar di pondok pesantren, menegaskan bahwa jiwa Ansor dan jiwa santri adalah sama. Keduanya sama-sama berjuang untuk mempertahankan nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jamaah serta menjaga keutuhan bangsa." Lanjutnya. 

Musaffa kemudian menekankan bahwa fokus utama kaderisasi di Sumenep ke depan adalah penguatan kaderisasi Banser. “Kaderisasi ke depan di Sumenep akan lebih difokuskan pada kebanseran. Banser harus menjadi kekuatan yang tangguh, tidak hanya sebagai penjaga keamanan tetapi juga sebagai pengawal ideologi dan peran sosial keagamaan di masyarakat,” tegasnya. 

Tak hanya kaderisasi Banser, Musaffa juga berharap agar kalangan kiai muda, lora, dan putra kiai di Sumenep dapat berkhidmat di Ansor, guna terciptanya kaderisasi yang seimbang. 

"Saya berharap para putra kiai, lora, dan kiai muda di Sumenep bisa berpartisipasi dan ditempa di Ansor sebelum melanjutkan peran mereka di Nahdlatul Ulama. Ini penting untuk memastikan proses kaderisasi yang matang dan seimbang." 

Di akhir sambutannya, Musaffa menegaskan pentingnya loyalitas dan soliditas di dalam organisasi. “Siapapun yang terpilih sebagai Ketua Pimpinan Cabang Ansor Sumenep nanti, seluruh kader wajib patuh dan tunduk pada satu komando. Jangan ada yang membangkang, karena hanya dengan persatuan kita bisa menjaga kekuatan organisasi dan mewujudkan cita-cita besar Ansor.” tutupnya. 

Acara pembukaan Konfercab ini ditutup dengan doa bersama untuk kelancaran konferensi dan keberkahan dalam setiap langkah perjuangan Ansor di Sumenep. Konferensi ini diharapkan dapat menghasilkan pemimpin yang mampu membawa Ansor Sumenep semakin maju dan berperan aktif dalam menjaga nilai-nilai Islam dan kebangsaan. (Red)

Share This Article :
Ansor Grati

Ansor dilahirkan dari rahim Nahdlatul Ulama (NU) pada 10 Muharram 1353 H atau 24 April 1934. Berawal dari perbedaan antara tokoh tradisional dan tokoh modernis yang muncul di tubuh Nahdlatul Wathan, organisasi keagamaan yang bergerak di bidang pendidikan Islam, pembinaan mubaligh, dan pembinaan kader. KH Abdul Wahab Hasbullah, tokoh tradisional dan KH Mas Mansyur yang berhaluan modernis, akhirnya menempuh arus gerakan yang berbeda justru saat tengah tumbuhnya semangat untuk mendirikan organisasi kepemudaan Islam.

TAMBAHKAN KOMENTAR

7727397263311926612