BLANTERVIO104

Sambut Lebaran: Membumikan Makna Kemenangan dan Kebahagiaan

Sambut Lebaran: Membumikan Makna Kemenangan dan Kebahagiaan
2024-04-09

ANSORGRATI: Lebaran, sebuah momen yang dinantikan oleh jutaan umat Muslim di seluruh dunia, bukan hanya sekadar perayaan. Lebih dari sekadar tradisi, Lebaran menjadi simbol kemenangan, kebersamaan, dan kedamaian bagi umat Islam. Dalam sorotan sinar mentari yang hangat, suasana Lebaran menyapu jalan-jalan dengan kehangatan dan keceriaan yang tak terlupakan.

Lebaran, atau Idul Fitri, adalah penutup dari bulan Ramadhan, bulan suci di mana umat Islam berpuasa dan mendekatkan diri kepada Allah. Saat Lebaran tiba, umat Muslim merayakan kemenangan atas diri mereka sendiri, berhasil menahan hawa nafsu dan menguatkan iman selama bulan Ramadhan. Lebaran juga adalah waktu untuk bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah.

Sebelum menyambut Lebaran, persiapan fisik dan spiritual dilakukan dengan penuh antusiasme. Rumah-rumah dibersihkan, dihias, dan diisi dengan semangat kebersamaan. Masyarakat mulai mempersiapkan pakaian baru, menyediakan hidangan khas Lebaran, serta merencanakan reuni keluarga dan silaturahmi dengan kerabat dan teman-teman.

Namun, persiapan paling penting adalah persiapan hati. Dalam menyambut Lebaran, umat Islam diingatkan untuk membersihkan hati dari segala kebencian, iri hati, dan prasangka. Lebaran adalah waktu untuk berdamai, memaafkan, dan mempererat tali silaturahmi.

Setiap negara memiliki tradisi unik dalam menyambut Lebaran. Di Indonesia misalnya, tradisi mudik atau pulang kampung menjadi momen yang sangat dinantikan. Keluarga-keluarga bersatu kembali, membagi kebahagiaan, dan saling berkunjung dalam suasana yang penuh kehangatan.

Selain itu, takbir keliling, mengunjungi makam leluhur, serta memberikan sedekah kepada yang membutuhkan juga merupakan tradisi yang melekat pada momen Lebaran. Semua tradisi ini menggambarkan rasa syukur dan kebahagiaan yang meluap-luap dalam hati umat Islam.

Lebaran adalah momen untuk berbagi kebahagiaan dengan sesama. Di tengah keramaian Lebaran, tak sedikit umat Islam yang menyempatkan diri untuk memberikan bantuan kepada yang membutuhkan. Aksi sosial seperti pembagian makanan kepada kaum dhuafa, memberikan paket sembako kepada keluarga kurang mampu, dan mengadakan santunan anak yatim menjadi bagian tak terpisahkan dari semangat Lebaran.

Lebaran bukan sekadar tentang menyantap hidangan lezat atau memakai pakaian baru. Lebaran adalah waktu untuk merefleksikan diri, mempererat hubungan dengan Allah, keluarga, dan sesama, serta menyebarkan kebaikan dan kebahagiaan kepada sekitar. Semoga semangat Lebaran terus membawa berkah dan kedamaian bagi seluruh umat Islam di seluruh dunia. Selamat Lebaran, mohon maaf lahir dan batin.

Segenap Jajaran Pengurus Pimpinan Anak Cabagn Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Grati Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H, Mohon Maaaf Lahir dan Batin.



Share This Article :
Ansor Grati

Ansor dilahirkan dari rahim Nahdlatul Ulama (NU) pada 10 Muharram 1353 H atau 24 April 1934. Berawal dari perbedaan antara tokoh tradisional dan tokoh modernis yang muncul di tubuh Nahdlatul Wathan, organisasi keagamaan yang bergerak di bidang pendidikan Islam, pembinaan mubaligh, dan pembinaan kader. KH Abdul Wahab Hasbullah, tokoh tradisional dan KH Mas Mansyur yang berhaluan modernis, akhirnya menempuh arus gerakan yang berbeda justru saat tengah tumbuhnya semangat untuk mendirikan organisasi kepemudaan Islam.

TAMBAHKAN KOMENTAR

7727397263311926612