BLANTERVIO104

Bantu Warga Banjir Ansor Grati Dirikan Posko Dapur Umum

Bantu Warga Banjir Ansor Grati Dirikan Posko Dapur Umum
2024-03-10

ANSORGRATI: Rendam sejumlah desa di tiga kecamatan Kabupaten Pasuruan. Tak hanya merendam permukiman warga, banjir juga menyebabkan akses jalan antar kecamatan lumpuh.

3 titik wilayah di Kabupaten Pasuruan diantaranya Kecamatan Rejoso, Winongan dan Grati terjadi sejak Jumat (10/2/2023) dan semakin parah pada hari ini. Banjir terjadi akibat hujan lebat dan lama selama 2 hari terakhir. Hal itu menyebabkan Sungai Rejoso dan sungai-sungai kecil meluap.

Desa Kedawungkulon dan Desa Kedawungwetan Kecamatan Grati merupakan titik terparah banjir di dua desa ini pasalnya ketinggian air mencapai hinggal 1,5 meter yang menyebabkan puluhan rumah terendam air bercampur lumpur.

Menggugah jiwa sosial peduli akan bencana, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Grati terjun langsung mengatasi warga terdampak banjir tersebut, mulai dari evakuasi hingga pendirian Dapur Umum.

Mis'at, Ketua PAC GP Ansor Grati bersama anggota bergegas mendirikan posko dapur umum untuk membantu meringankan beban warga di 2 Desa yang terdampak banjir, melalui Whatsapp grup, ketua melayangkan intruksinya untuk mendirikan posko darurat tersebut.

"Melihat kondisi banjir yang merendam Desa Kedawungwetan dan Kedawungkulon, ayo sahabat-sahabat Ansor-Banser untuk membantu proses evakuasi warga, sekaligus kita mendirikan posko dapur umum," ucapnya.

melanjutkan apa yang ia sampaikan, ia pun meminta kepada anggota sekaligus bentuk ajakan untuk berdonasi sebagai bentuk kemandirian anggota. "Mohon sahabat-sahabat yang punya rezeki lebih untuk donasinya untuk dapur umum di rumah bat Angga, Kedawungwutan", lanjutnya.

Sigap saja, Ansor-Banser se Kecamatan Grati langsung turun lapangan menuju lokasi untuk mendirikan posko darurat dan dapur umum, hingga pada pelaksanaan memasak dibantu ibu-ibu setempat dari Muslimat, fatayat, IPNU-IPPNU.


Share This Article :
Ansor Grati

Ansor dilahirkan dari rahim Nahdlatul Ulama (NU) pada 10 Muharram 1353 H atau 24 April 1934. Berawal dari perbedaan antara tokoh tradisional dan tokoh modernis yang muncul di tubuh Nahdlatul Wathan, organisasi keagamaan yang bergerak di bidang pendidikan Islam, pembinaan mubaligh, dan pembinaan kader. KH Abdul Wahab Hasbullah, tokoh tradisional dan KH Mas Mansyur yang berhaluan modernis, akhirnya menempuh arus gerakan yang berbeda justru saat tengah tumbuhnya semangat untuk mendirikan organisasi kepemudaan Islam.

TAMBAHKAN KOMENTAR

7727397263311926612