BLANTERVIO104

Bangun dari Tidur Panjang, Ansor Sumberagung Sah Terbentuk

Bangun dari Tidur Panjang, Ansor Sumberagung Sah Terbentuk
2024-03-23
Nurul Musthofa (berdiri tengah) ketua terpilih GP Ansor Sumberagung 2024-2026


ANSORGRATI: Ibarat menapaki anak tangga satu demi satu Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Grati melengkapi pembentukan pengurus ranting. Guna mengembangkan sayap organisasi di tingkat desa, Sabtu (23/03/2024) malam 23 Ramadhan menjadi saksi dilaksanakan pembentukan pengurus Gerakan Pemuda Ansor ranting Desa Sumberagung yang sudah beberapa tahun belum ada pengurusnya.

Melalui musyawarah mufakat acara pembentukan ranting dimulai sekitar pukul 20.00 waktu setempat, bertempat di Musholla Nurul Musthofa Dusun Watulancing Desa Sumberagung Kecamatan Grati dihadiri ketua PC GP Ansor Grati yang diwakili Sekretaris Jailani, jajaran pengurs PAC.

Dipandu oleh Arif Hidayat selaku pimpinan sidang, pembentukan perdana pimpinan ranting GP Ansor Desa Sumberagubg sukses dilaksanakan hingga disepakati Sahabat Nurul Musthofa Zaeni sebagai Ketua terpilih GP Ansor sumberagung untuk masa khidmat 2024-2026.


Merupakan kali pertama Ansor sumberagung terbentuk, pimpian sidang mengulas sedikit sejarah Ansor  dan peran Banser di masyarakat.

"Kami ucapkan selamat atas terpilihnya Sahabat Musthofa sebagai ketua ranting sumberagung, kedepannya semoga tetap semangat dalam berkhidmat di NU dan Ansor, tak kalah pentingnya Ansor di sumneragung ini masih baru jadi kami harap ketua dan sahabat-sahabat yang ada pada malam hari ini bisa melebarkan sayap keaggotaan di ranting sumberagung", ucap Arif, Kasatma Satkoryon Banser Grati.

Selain memberikan ucapan selamat kepada pengurus baru yang terpilih, Arif juga mengapresiasi kepada seluruh pemuda desa yang hadir untuk berkhidmah di Gerakan Pemuda Ansor yang merupakan Badan Semi Otonom (Banom) Nahdlatul Ulama.




Share This Article :
Ansor Grati

Ansor dilahirkan dari rahim Nahdlatul Ulama (NU) pada 10 Muharram 1353 H atau 24 April 1934. Berawal dari perbedaan antara tokoh tradisional dan tokoh modernis yang muncul di tubuh Nahdlatul Wathan, organisasi keagamaan yang bergerak di bidang pendidikan Islam, pembinaan mubaligh, dan pembinaan kader. KH Abdul Wahab Hasbullah, tokoh tradisional dan KH Mas Mansyur yang berhaluan modernis, akhirnya menempuh arus gerakan yang berbeda justru saat tengah tumbuhnya semangat untuk mendirikan organisasi kepemudaan Islam.

TAMBAHKAN KOMENTAR

7727397263311926612