BLANTERVIO104

Teruskan Estafet Kepemimpinan GP Ansor, Addin Siap Bawa Ansor Menjadi Penggerak Agenda Besar Perjuangan NU. 

Teruskan Estafet Kepemimpinan GP Ansor, Addin Siap Bawa Ansor Menjadi Penggerak Agenda Besar Perjuangan NU. 
2024-02-03
"Pertama, pembangunan sumber daya manusia. Kedua, penguatan ekonomi kader Ansor" Addin Jauharudin


ANSORGRATI: Bersepakat meneruskan tongkat estafet kepemimpinan Menag Yaqut Cholil Qoumas, seluruh peserta kongres XVI tonkat kepemimpinan GP Ansor diserahkan kepada Addin pada Jumat (2/2) di atas KM Kelud yang berlayar dari Tanjung Priok Jakarta menuju Tanjung Emas Semarang. 

Addin Jauharuddin, kader GP Ansor kelahiran Cirebon, Jawa Barat akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor 2024-2029 secara aklamasi. 

Sebelum aktif dalam GP Ansor, Addin merupakan kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Di organisasi itu, ia bahkan pernah mengemban amanah sebagai pucuk pimpinannya, yakni menjadi Ketua Umum untuk masa khidmah 2011-2013. 

Addin, dalam kepengurusan Pimpinan Pusat GP Ansor masa khidmah 2016-2021, Ia dipercaya untuk mengemban amanah sebagai bendahara umum dan bahkan pada kongres XVI kali ini Addin di percaya sebagai ketua pelaksana. 

Dihapan awak media, Addin mengaku siap melanjutkan estafet program-program yang telah dilaksanakan Gus Yaqut selama masa kepemimpinannya. "Melanjutkan apa yang sudah dilakukan Gus Ketum," ujarnya. 

Addin juga menyebut bahwa kepemimpinannya kedepan bakal membawa Ansor menjadi penggerak agenda besar perjuangan Nahdlatul Ulama. Kemudian, Addin juga bakal fokus pada dua hal dalam kepemimpinannya satu periode mendatang. Pertama, pembangunan sumber daya manusia. Kedua, penguatan ekonomi kader Ansor.


Share This Article :
Ansor Grati

Ansor dilahirkan dari rahim Nahdlatul Ulama (NU) pada 10 Muharram 1353 H atau 24 April 1934. Berawal dari perbedaan antara tokoh tradisional dan tokoh modernis yang muncul di tubuh Nahdlatul Wathan, organisasi keagamaan yang bergerak di bidang pendidikan Islam, pembinaan mubaligh, dan pembinaan kader. KH Abdul Wahab Hasbullah, tokoh tradisional dan KH Mas Mansyur yang berhaluan modernis, akhirnya menempuh arus gerakan yang berbeda justru saat tengah tumbuhnya semangat untuk mendirikan organisasi kepemudaan Islam.

TAMBAHKAN KOMENTAR

7727397263311926612