ANSORGRATI: Memiliki misi mewujudkan kemaslahatan keluarga
Indonesia khususnya keluarga NU dengan khidmah yang solid dan terintegrasi.
Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) ini sendiri akan berfokus
pada hajat keluarga Indonesia seperti pencegahan stunting anak, bimbingan
keluarga sakinah, pemberdayaan ekonomi keluarga, kesehatan gizi, dan program
lain yang menyentuh keluarga Nahdliyin di Indonesia.
Dihadiri oleh Kepala Kemenag Kabupaten Pasuruan, Syaikhul Hadi, S.Ag, M.Fil.I beserta Kasie Bimas Kemenag Kabupaten Pasuruan; Kepala KUA Kecamatan Grati, Ngarji, M.H.I; Penyuluh Agama Kecamatan Grati, Ketua Satgas GKMNU Kecamatan Grati beserta jajaran, dan Ketua Badan Otomon NU Grati (GP Ansor, Muslimat, dan Fatayat).
Tatap muka yang dilaksankan di Kantor Urusan Agama Kecamatan Grati, pada Senin (29/01). Dengan maksud dan tujuan monitoring sekaligus evaluasi (Monev) atau sidak terkait progres program kanvasing penempelan stiker GKM NU di Kecamatan Grati
Baca Juga: Progres 2.400 Stiker GKMNU Kecamatan Grati
Berlangsung dari pukul 11.00 wib, Kepala KUA Kabupaten
Pasuruan menyampaiakn poin-poin penting terkait tujuan dari monev tersebut. Yakni,
Program kanvasing atau penempelan stiker GKMNU di rumah-rumah Nahdliyin se
kecamatan Grati berikutnya tentang pelaksanaan Haji di tahun 2024.
“Terkait program penempelan stiker ini sekiranya selesai
sesuai deadline yaitu tanggal 31 Januari 2024. Dengan strategi apapun yang
dipasrahkan kepada satgas GKM NU Kecamatan Grati,” jelasnya.
“Yang kedua terkait ibadah haji tahun 2024 untuk kuota yaitu
88 untuk Kecamatan Grati serta pelunasan pembayaran haji.” Lanjutnya.
Menanggapi apa yang telah disampaikan Kepala KUA Kabupaten
Pasuruan terkait program GKMNU di wilayah Grati, Ketua satgas, Mis’at, S.Pd.I
angkat bicara sampaikan strategi percepatan program GKMNU tersebut.
“Untuk percepatan program ini yaitu bekerja sama dengan
stakeholder di masing-masing desa wabil khusus kerjasama dengan Forum
Komunikasi Diniyah Takmiliyyah (FKDT) Kecamatan Grati untuk mempercepat program
ini di desa yang mana progressnya yaitu Desa Sumberdawesari, Sumberagung dan Cukurgondang
yaitu dengan cara kerja sama dengan guru Madin setempat, semisal satu guru di bebani
untuk menempel 20 stiker atau lebih melihat situasi dan kondisi diwilayah desa
masing-masing.” Tutur Ketua Satgas.