BLANTERVIO104

Menuju Keberlanjutan Perjuangan: Mengeksplorasi Dinamika Pra-Kongres XVI GP Ansor

Menuju Keberlanjutan Perjuangan: Mengeksplorasi Dinamika Pra-Kongres XVI GP Ansor
2024-01-17
Mengeksplorasi Dinamika Pra-Kongres XVI GP Ansor
"GP Ansor Peta Jalan NU Masa Depan"

Oleh: Tim Cyber Ansor Grati


ANSORGRATI: Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) sebagai organisasi kepemudaan yang berbasis di Indonesia telah lama menjadi motor penggerak perubahan dalam memperjuangkan nilai-nilai kebangsaan, kemanusiaan, dan keadilan. Menyadari pentingnya mengkonsolidasikan visi dan misi organisasi, GP Ansor secara berkala menggelar kongres sebagai wadah pemikiran dan pengambilan keputusan. Pra Kongres XVI dengan tema “GP Ansor Peta Jalan NU Masa Depan” yang dilaksanakan di tiga zona. Zona satu dilaksanakan di Batam dengan 13 Pimpinan Wilayah pada 13 Januari 2024. Zona dua dipusatkan di Kota Surabaya pada 14-15 Januari 2024. Sedangkan zona tiga dilaksanakan pada 15-16 Januari 2024 di Kota Makassar.

GP Ansor, sebagai sayap kepemudaan dari Nahdlatul Ulama (NU), telah mengukir sejarah panjang dalam mengadvokasi prinsip-prinsip toleransi, keberagaman, dan keadilan. Sebagai organisasi yang responsif terhadap perubahan zaman, Pra-Kongres menjadi panggung untuk merenung, mengevaluasi, dan merancang arah pergerakan ke depan.

Pra-Kongres GP Ansor bukan hanya wadah untuk merenung pada masa lalu, tetapi juga untuk merumuskan misi dan visi baru yang lebih sesuai dengan dinamika masyarakat dan tantangan zaman. Penggalian gagasan dan solusi kreatif menjadi fokus utama dalam menentukan arah organisasi ke depan.

Pentingnya partisipasi aktif dari seluruh anggota GP Ansor tidak dapat diabaikan. Pra-Kongres menjadi ajang di mana suara setiap anggota didengarkan dan dihargai. Proses konsultasi dan diskusi mendalam akan membentuk kesepakatan bersama dan meningkatkan rasa memiliki terhadap arah organisasi.

Pra-Kongres GP Ansor juga menjadi momen kesiapan struktural dan organisasi. Evaluasi kinerja pimpinan, pembahasan perubahan struktural, dan penyegaran dalam kepemimpinan menjadi fokus diskusi. Memastikan keberlanjutan kepemimpinan yang kompeten dan responsif akan membentuk fondasi yang kuat untuk masa depan.

Sebagai agen perubahan, GP Ansor perlu memantapkan peran dan kontribusinya dalam masyarakat. Pra-Kongres menjadi wadah untuk menyusun strategi yang lebih efektif dalam menjalankan program-program kemanusiaan, pendidikan, dan advokasi sosial.

Pra-Kongres GP Ansor bukan hanya sekadar rangkaian persiapan menuju kongres besar, tetapi juga sebagai refleksi mendalam atas perjalanan organisasi dan kesempatan untuk mengukir masa depan yang lebih gemilang. Dengan melibatkan seluruh anggota secara aktif, merumuskan misi dan visi baru, serta memantapkan peran dalam masyarakat, GP Ansor dapat terus menjadi pilar keberagaman, toleransi, dan keadilan di Indonesia, Hubbul Wathon Minal Iman.(Ang)

"Saya selalu tekankan, loyallah berkhidmah terhadap organisasi, niscaya kita ada mendapatkan berkah dari loyalitas kita. Namun kalau pelit, tidak mau bergerak, ya juga tidak mendapatkan apa-apa," Gus Yaqut.

Share This Article :
Ansor Grati

Ansor dilahirkan dari rahim Nahdlatul Ulama (NU) pada 10 Muharram 1353 H atau 24 April 1934. Berawal dari perbedaan antara tokoh tradisional dan tokoh modernis yang muncul di tubuh Nahdlatul Wathan, organisasi keagamaan yang bergerak di bidang pendidikan Islam, pembinaan mubaligh, dan pembinaan kader. KH Abdul Wahab Hasbullah, tokoh tradisional dan KH Mas Mansyur yang berhaluan modernis, akhirnya menempuh arus gerakan yang berbeda justru saat tengah tumbuhnya semangat untuk mendirikan organisasi kepemudaan Islam.

TAMBAHKAN KOMENTAR

7727397263311926612