BLANTERVIO104

Serba Serbi 1 Abad NU, Sebelum Apel Pasukan Pengamanan, Banser Sidoarjo Pijat Kepala Bupati

Serba Serbi 1 Abad NU, Sebelum Apel Pasukan Pengamanan, Banser Sidoarjo Pijat Kepala Bupati
2023-02-06

ANSORGRATI: Senin (6/2/2023), Menjaga agar badan tetap bugar bisa dilakukan dimana saja, sebelum Apel Gelar Pasukan Pengamanan Harlah 1 Abad NU di Lapangan Parkir Timur GOR Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali sejenak melepas lelah. Ia duduk santai bersama Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro. Sambil dipijat kepalanya, bupati yang akrab disapa Gus Muhdlor itu tampak menikmati pijatan seorang Banser bernama Mbah Jib yang  bertugas di Pos Kesehatan timur Stadion Gelora Delta. 

Gus Muhdlor mengaku setelah dipijat Mbah Jib kepalanya terasa sedikit ringan. Pundaknya juga tidak lagi kaku. "Mungkin kecapean karena beberapa hari ini tidurnya larut malam," ujarnya.

Memang dalam beberapa hari ini Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor bersama Jajaran Kapolresta Sidoarjo tengah sibuk menyambut Resepsi Puncak Harlah 1 Abad NU. 

"Biasanya kalau kecapean pijatnya di rumah, tapi kebetulan ini tadi ada teman-teman banser lagi ngumpul menunggu persiapan apel pengamanan harlah 1 Abad NU dan ada salah satu anggota yang punya keahlian memijat," terang Gus Muhdlor.

Meski terlihat santai, lanjut Gus Muhdlor, "yang kita bahas sekarang koordinasi acara yang menjadi tugas dan tanggung jawab masing-masing," tambahnya.

Putra KH Agoes Ali Masyuhuri itu mengapresiasi peran Banser yang tidak kenal lelah siap siaga membantu kelancaran acara Harlah 1 Abad NU. Menurutnya, semangat Banser merupakan wujud kecintaannya pada Nahdlatul Ulama dan para Kyai dan Masyayikh.

"Semangat teman-teman Banser ini luar biasa, ini kalau tidak datang dari hati tidak bisa totalitas. Bagi Banser menjaga kyai adalah tugas utama dan nanti kalau para kyai sebelum masuk surga, yang lebih dulu memasuki surga adalah Banser karena tugasnya memastikan di dalam surga aman untuk para Kyai" pungkas Gus Muhdlor sambil tertawa lepas.

Share This Article :
Ansor Grati

Ansor dilahirkan dari rahim Nahdlatul Ulama (NU) pada 10 Muharram 1353 H atau 24 April 1934. Berawal dari perbedaan antara tokoh tradisional dan tokoh modernis yang muncul di tubuh Nahdlatul Wathan, organisasi keagamaan yang bergerak di bidang pendidikan Islam, pembinaan mubaligh, dan pembinaan kader. KH Abdul Wahab Hasbullah, tokoh tradisional dan KH Mas Mansyur yang berhaluan modernis, akhirnya menempuh arus gerakan yang berbeda justru saat tengah tumbuhnya semangat untuk mendirikan organisasi kepemudaan Islam.

TAMBAHKAN KOMENTAR

7727397263311926612