BLANTERVIO104

Waliyulloh dari Pasuruan, KH. Abdul Khamid

Waliyulloh dari Pasuruan, KH. Abdul Khamid
2023-01-06

ANSORGRATI: Adalah pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Kota Pasuruan. Dipercaya sebagai seorang wali. Lahir dengan nama Abdul Mu’ti pada 1915 M/1333 H, di Lasem, Jawa Tengah. Ayahnya adalah Kiai Abdullah bin ’Umar dan ibunya bernama Raihanah. Saat berusia 10 tahun, Abdul Mu’ti diajak ayahnya ke Pesantren Buduran, Sidoarjo. Di sini ia dikenalkan kepada pengasuh pesantren, Kiai Khozin. Dua tahun kemudian, ia memulai pengembaraannya untuk mendalami ilmu agama. la belajar di Pesantren Kasingan, Rembang, dan selanjutnya di Pesantren Tremas yang terletak di bagian timur Kota Pacitan. Di sini ia belajar langsung kepada Kiai Dimyati bin Abdullah mengenai kedisiplinan, ilmu agama, dan bahasa Arab. 

Di Pesantren Tremas, Abdul Hamid dikenal suka menyendiri (tahannuth), seperti bertapa. Beliau juga senang mempelajari asma’, yaitu ilmu kesaktian yang diperoleh dengan menjalani ritual (riyadlah) tertentu. Kebiasaannya ini terungkap di Pesantren Salafiyah, Pasuruan, yang diasuh oleh pamannya, Kiai Qusyairi. Abdul Hamid sering bertandang ke Pasuruan dan mendemonstrasikan kemampuannya kepada para santri di pesantren itu. la kemudian menikah dengan Nafisah, putri Kiai Qusyairi. 

Di Pasuruan pula ia bertemu guru yang dikenal warga sebagai seorang wali, yaitu Habib Ja'far bin Syaikhan as-Segaf. Dalam sebuah pengajian di rumah Habib Ja'far yang letaknya di sebelah barat Masjid al-Anwar, Abdul Hamid disebut sebagai waliyuIIah oleh sang habib. Saat semua orang sudah berkumpul, Habib Ja'far mengatakan bahwa sebentar lagi ada waliyullah datang. Yang ia maksud adalah Abdul Hamid. Kejadian itu disaksikan banyak kiai, termasuk Kiai Abdullah (paman dari Nafisah), Kiai Qusyairi, Kiai Imam, dan Kiai Ahmad Sahal. 

Semenjak peristiwa itu, Kiai Hamid diajak Kiai Abdullah untuk mengurus Masjid al-Anwar. Melalui aktivitasnya di masjid, ia menjadi lebih dikenal dekat oleh warga. Banyak warga sekitar yang kemudian menceritakan pengalamannya berjumpa Kiai Hamid, atau saat menyaksikan karamah Kiai Hamid. Kisah-kisah tentang karamah Kiai Hamid banyak beredar di masyarakat. Misalnya, tentang kemampuannya meluruskan menara masjid, tahu apa yang dipikirkan di hati para tamunya, tahu banyak hal sebelum kejadian (weruh sakdurunge winarah), bahkan bisa masuk ke alam mimpi. Cerita-cerita ini juga didukung tamu-tamu dari berbagai daerah yang berkunjung untuk minta nasihat dan ngalap berkah kepada Kiai Hamid. (Ang) 

Wallohu a'lam bi sowwab..


Lokasi makam: 
Jl. KH. Wachid Hasyim No.104 Kebonsari Kecamatan Panggungrejo Kota Pasuruan. 
(Depan Masjid Agung Al Anwar)





Share This Article :
Ansor Grati

Ansor dilahirkan dari rahim Nahdlatul Ulama (NU) pada 10 Muharram 1353 H atau 24 April 1934. Berawal dari perbedaan antara tokoh tradisional dan tokoh modernis yang muncul di tubuh Nahdlatul Wathan, organisasi keagamaan yang bergerak di bidang pendidikan Islam, pembinaan mubaligh, dan pembinaan kader. KH Abdul Wahab Hasbullah, tokoh tradisional dan KH Mas Mansyur yang berhaluan modernis, akhirnya menempuh arus gerakan yang berbeda justru saat tengah tumbuhnya semangat untuk mendirikan organisasi kepemudaan Islam.

TAMBAHKAN KOMENTAR

7727397263311926612