Pesan itu disampaikan Khofifah saat menghadiri Apel Merah Putih 10.000 Kader Ansor-Banser di Malang pada Minggu (22/1/2023). Khofifah juga menekankan bahwa napas Ansor dan Banser bukan hanya napas keIslaman, melainkan juga napas Pancasila.
"Sejak dulu ketika Pancasila diputuskan sebagai asas tunggal, seluruh keluarga besar NU telah menempatkan Pancasila sebagai working ideology. Karena keseharianGP Ansor dan Banser gerakannya memiliki napas Pancasila yang kuat tanpa harus dipertentangkan dengan ajaran agama (Islam)," ujar Khofifah
Ketua Umum PP Muslimat NU itu juga berpesan agar GP Ansor dan Banser dapat selalu menyeimbangkan antara zikir dan pikir. Sebab tanpa keduanya, toleransi dan moderasi antarumat tidak akan bisa tercapai.
"Kekuatan antara zikir dan pikir tolong tetap dijaga selalu. Jadikan itu sebagai kekuatan bagi Ansor dan Banser," katanya.
Sementara itu, Menteri Agama (Menag) sekaligus Ketua Umum GP Ansor H. Yaqut Cholil Qoumas mendorong Kader Ansor dan Banser untuk selalu konsisten memgamalkan zikir dan pikir. Yakni menggabungkan antara nilai keislaman dari para kiai NU, dan kebaikan-kebaikan Pancasila.
"Kiai-kiai kita memberikan kita contoh dan perintah itu untuk menunjukkan bahwa dari yang setiap kita lakukan ada manfaat yang sederhana," katanya.
Diketahui, Banser NU adalah badan otonom (Banom) di bawah Gerakan Pemuda Ansor yang didirikan pada tahun 1934. Banser NU sendiri didirikan untuk memastikan keamanan dalam kegiatan-kegiatan NU. Apel Merah Putih 10.000 kader Banser Kabupaten Malang di Stadion Kahuripan ini bertujuan membangun semangat mengawal NKRI.