BLANTERVIO104

PBNU Gelar Porseni NU 2023: Merawat Raga, Memperkuat Bangsa untuk Peradaban Dunia

PBNU Gelar Porseni NU 2023: Merawat Raga, Memperkuat Bangsa untuk Peradaban Dunia
2023-01-07
Porseni NU 2023: Merawat Raga, Memperkuat Bangsa untuk Peradaban Dunia 

ANSORGRATI: Menyongsong  1 Abad Nahdhatul Ulama, PBNU menggelar Pekan Olahraga dan Seni Nahdlatul Ulama (Porseni NU) 2023, sebagai salah satu rangkaian kegiatan Hari Lahir (Harlah) 1 Abad NU dengan mengusung tema "Merawat Raga, Memperkuat Bangsa untuk Peradaban Dunia" adalah ajang kreatifitas kader muda NU yang akan digelar di Stadion Sriwedari, Surakarta, Jawa Tengah, pada 15 Januari 2023. 

Wakil Ketua umum PBNU, H. Nusron Wahid, sekaligus ketua panitia porseni nu menjelaskan akan ada 7 macam perlombaan yang akan di lombakan pada kegiatan tersebut. Di antaranya terdiri dari empat cabor (cabang olahraga) sepak bola, bulu tangkis, bola voli, dan pencak silat. Juga bidang kesenian yang akan dilombakan yakni musabaqah tilawatil Qur'an (MTQ), musabaqah hifdzil Qur'an (MHQ), dan hifdzul alfiyah (menghafal kitab alfiyah). 

Sehari setelahnya, 14 Januari 2023, akan dilakukan technical meeting atau rapat teknis sekaligus drawing (pengundian) pada setiap pertandingan. Di hari yang sama, para peserta juga diperkenankan untuk latihan dan menjajal lapangan tempat bertanding. Peserta atau atlet dari PWNU se-Indonesia mulai tiba pada 13 Januari 2023. Mereka adalah mahasiswa, pelajar, dan santri NU. 

"Sepak bola dengan kategori pelajar, mahasiswa, dan santri. Lalu bola voli putra-putri kategori pelajar dan mahasiswa, serta santri khusus putra," tutur Nusron Wahid kepada wartawan, sebagaimana diakses NU Online melalui Kanal Youtube Berita Surakarta, Selasa (3/1/2023). 

Pada lomba bulu tangkis akan ada pertandingan tunggal dan ganda putra-putri kategori mahasiswa dan pelajar, serta santri khusus putra. Selanjutnya ada pencak silat kelas A, B, C, dan D, serta dua seni. 

Nusron yang juga Wakil Ketua Umum PBNU itu mengungkapkan sejumlah pertimbangan gelaran Porseni NU 2023 itu digelar di Solo, Jawa Tengah. 

Salah satu pertimbangannya adalah ingin lebih menggiatkan aktivitas PCNU se-Soloraya yakni Surakarta, Karanganyar, Sragen, Wonogiri, Sukoharjo, Klaten, dan Boyolali. 

“Kami ingin NU di Soloraya itu lebih giat. Lebih banyak dikasih kesempatan agar lebih sering konsolidasi, sehingga syiarnya NU di Soloraya lebih menyebar. Supaya tidak ketinggalan dengan NU di kawasan pantura,” ungkapnya. 

Menurut Nusron, seluruh PCNU yang ada di Soloraya masih kurang terlihat geliat kegiatannya dibandingkan dengan PCNU di wilayah pantura (pantai utara). Perbedaan latar belakang struktur kebudayaan dan kultur masyarakat menjadi salah satu faktor penyebabnya. 

“Selama ini kegiatan NU lebih banyak di pantura. Meski begitu, kita harus support (PCNU di Soloraya),” ucap Nusron. 

Solo dipilih sebagai lokasi Porseni NU 2023 juga atas pertimbangan sejarah, yakni pada tahun 1948, pekan olahraga nasional (PON) pertama digelar di sana. 

Selain itu, pertimbangan PBNU menempatkan gelaran Porseni NU 2023 di Solo adalah karena memiliki akses paling mudah di Jawa Tengah. Kemudahan akses itu, menurut Nusron, akan memudahkan para peserta dari Indonesia Timur.

(Ang)

Share This Article :
Ansor Grati

Ansor dilahirkan dari rahim Nahdlatul Ulama (NU) pada 10 Muharram 1353 H atau 24 April 1934. Berawal dari perbedaan antara tokoh tradisional dan tokoh modernis yang muncul di tubuh Nahdlatul Wathan, organisasi keagamaan yang bergerak di bidang pendidikan Islam, pembinaan mubaligh, dan pembinaan kader. KH Abdul Wahab Hasbullah, tokoh tradisional dan KH Mas Mansyur yang berhaluan modernis, akhirnya menempuh arus gerakan yang berbeda justru saat tengah tumbuhnya semangat untuk mendirikan organisasi kepemudaan Islam.

TAMBAHKAN KOMENTAR

7727397263311926612