BLANTERVIO104

Kukuhkan Jiwa ke-Aswajaan Ansor Kedawungkulon Lewat Majelis Dzikir dan Sholawat

Kukuhkan Jiwa ke-Aswajaan Ansor Kedawungkulon Lewat Majelis Dzikir dan Sholawat
2023-01-09

ANSORGRATI: Pimpinan Ranting (PR) Majelis Dzikir dan Shalawat (MDS) Rijalul Ansor Kedawungkukon kembali menggelar ngaji rutin. Kegiatan  tersebut dilaksanakan dikediaman Nasor, anggota PR. GP Ansor Kedawungkulon, Minggu (08/01/2023) malam. 

Ngaji rutin yang digelar 1 kali sebulan tersebut kali ini dihadiri 20 anggota beserta pengurus PAC Ansor Grati yang mewakili, acara di isi dengan pembacaan yasin dan tahlil dalam rangka kirim doa teruntuk Muassis Nahdhatul Ulaman juga ahli kubur shohibul bayt, serta di tambahi dengan bacaan sholawat Nabi. 

Di majelis tersebut merupakan wadah  silaturrahmi antar anggota diranting serta cara untuk mengukuhkan jiwa keaswajaan sebagai generasi muda NU. 

Sebagaimana pesan sekretaris, senada dengan Wijiono, ketua Ranting Ansor Kedawungkulon, "Semoga tradisi Ke NU an tetap di lestarikan di lingkungan ranting Kedawungkulon ini." Tutur Ali

Sembari menutup jalan majelis dzikir tesebut, tuan rumah Sahabat Nasor, menyuguhkan hidangan untuk menambah keharmonisan berkoordinasi sambil brsantap. 

(Ang) 

Kontributor: M. Jaelani




Share This Article :
Ansor Grati

Ansor dilahirkan dari rahim Nahdlatul Ulama (NU) pada 10 Muharram 1353 H atau 24 April 1934. Berawal dari perbedaan antara tokoh tradisional dan tokoh modernis yang muncul di tubuh Nahdlatul Wathan, organisasi keagamaan yang bergerak di bidang pendidikan Islam, pembinaan mubaligh, dan pembinaan kader. KH Abdul Wahab Hasbullah, tokoh tradisional dan KH Mas Mansyur yang berhaluan modernis, akhirnya menempuh arus gerakan yang berbeda justru saat tengah tumbuhnya semangat untuk mendirikan organisasi kepemudaan Islam.

TAMBAHKAN KOMENTAR

7727397263311926612