BLANTERVIO104

1 Abad NU: Jokowi Ajak Nahdhiyin Lestarikan Budaya Nusantara

1 Abad NU: Jokowi Ajak Nahdhiyin Lestarikan Budaya Nusantara
2023-01-11

ANSORGRATI: Rangkaian peringatan satu abad Nahdlatul Ulama terus digelar di berbagai kota di Indonesia. Salah satunya adalah Festival Tradisi Islam Nusantara (FTIN) yang digelar oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Senin, 9 Januari 2023 di Banyuwangi yang dihadiri Presiden RI, Joko Widodo.

Sejumlah tokoh PBNU pun menghadiri acara tersebut. Di antaranya, Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf dan Ketua Badan Pengembangan Inovasi Strategis PBNU, Zanuba Arifah Hafsoh alias Yenni Wahid.

Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf menjelaskan, Banyuwangi sengaja dipilih sebagai salah satu lokasi peringatan satu abad NU karena memiliki tradisi dan akar historis cukup kuat dalam tradisi keislamannya.

Festival Tradisi Islam Nusantara (FTIN) yang digelar di Stadion Diponegoro Banyuwangi pada Senin 9 Januari 2023, pukul 19.00 tersebut diisi dengan berbagai pertunjukkan kolosal. Di antaranya Lalaran Alfiyah Kolosal yang melibatkan lebih dari 500 santri. Mereka membawakan tradisi menghafal nadzam ilmu nahwu tersebut secara artistik dengan sentuhan berbagai budaya Nusantara.

Selain itu, juga ditampilkan Kreasi Hadrah Nusantara. Tampilan spektakuler ini diikuti oleh 300 penabuh rebana dan 500 penari yang membawakan ragam tari daerah berbasis Islam di Nusantara.

Diatas podium, orang nomor satu di Indonesia ini mengajak seluruh umat Islam Indonesia, khususnya warga Nahdlatul Ulama (NU) untuk menjaga, melestarikan tradisi Indonesia dan mengembangkan kebudayaan Islam nusantara serta menjadikannya sebagai media syiar dan dakwah sebagaimana dilakukan ulama terdahulu seperti Wali Sanga (Sembilan).

Hal ini disampaikan Jokowi dalam sambutannya di acara kegiatan Festival Tradisi Islam Nusantara (FTIN) yang digelar di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (9/1/2023) malam.

“Saya ingin mengajak umat Islam di seluruh penjuru tanah air, khususnya warga Nahdlatul Ulama, untuk menjaga tradisi, melestarikan kekayaan kebudayaan nusantara yang beragam,” kata Jokowi, dikutip dari YouTube TVNU (LIVE) Shalawatan dan Festival Tradisi Islam Nusantara.

“Menggunakan seni budaya sebagai bagian dari dakwah dan syiar untuk membangun peradaban, membawanya tetap eksis dan mampu beradaptasi dengan kemajuan zaman di masa depan,” imbuh presiden.

Suasana bertambah hangat, saat Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf melantunkan Sholawat, dilanjut dengan lantunan Ijo-Ijo Benderane NU serta lantunan Turi Putih yang cukup digemari oleh para Syekhermania hingga acara usai.

Ang





Share This Article :
Ansor Grati

Ansor dilahirkan dari rahim Nahdlatul Ulama (NU) pada 10 Muharram 1353 H atau 24 April 1934. Berawal dari perbedaan antara tokoh tradisional dan tokoh modernis yang muncul di tubuh Nahdlatul Wathan, organisasi keagamaan yang bergerak di bidang pendidikan Islam, pembinaan mubaligh, dan pembinaan kader. KH Abdul Wahab Hasbullah, tokoh tradisional dan KH Mas Mansyur yang berhaluan modernis, akhirnya menempuh arus gerakan yang berbeda justru saat tengah tumbuhnya semangat untuk mendirikan organisasi kepemudaan Islam.

TAMBAHKAN KOMENTAR

7727397263311926612